BUDAYA (TARI OREK - OREK KABUPATEN NGAWI)
NAMA :
PRAYOGA FAHLUL HIDAYAT
NPM : 24317733
KELAS :
1TB01
DOSEN : AHMAD NASHER
DOSEN : AHMAD NASHER
UNIVERSITAS
GUNADARMA
BUDAYA
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan
dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke
generasi.[1] Budaya
terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik,
adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan,
dan karya seni.[1] Bahasa,
sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia
sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika
seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya, dan
menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.[1]
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh.
Budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut
menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar, dan
meliputi banyak kegiatan sosial manusia.[2]
Beberapa alasan mengapa orang mengalami
kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam
definisi budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang
dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya
sendiri."Citra yang memaksa" itu mengambil bentuk-bentuk berbeda
dalam berbagai budaya seperti "individualisme kasar" di Amerika,
"keselarasan individu dengan alam" di Jepang dan
"kepatuhan kolektif" di Tiongkok.
Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut
membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan
menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat
dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa
bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.
Dengan demikian, budayalah yang menyediakan
suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan
memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.
Pengertian Budaya Menurut
Para Ahli
Menurut Wikipedia
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis.
Menurut Wikipedia
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis.
Kamus Besar Bahasa Indonesia
Budaya diartikan sebagai pikiran, akal budi atau adat-istiadat. Secara tata bahasa, pengertian kebudayaan diturunkan dari kata budaya yang cenderung menunjuk pada pola pikir manusia.
Pengertian Budaya Menurut Koentjaraningrat
Budaya adalah suatu sistem gagasan dan rasa, tindakan serta karya yang dihasilkan manusia dalam kehidupan bermasyarakat, yang dijadikan miliknya dengan belajar.
Budaya Menurut E.B. Taylor
Budaya adalah : Suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, kesusilaan, hukum, adat istiadat, serta kesanggupan dan kebiasaan lainnya yang dipelajari manusia sebagai anggota masyarakat.
Budaya Menurut Linton
Budaya adalah : Keseluruhan dari pengetahuan, sikap dan pola perilaku yang merupakan kebiasaan yang dimiliki dan diwariskan oleh anggota suatu masyarakat tertentu.
Budaya Menurut Kluckhohn dan Kelly
Budaya adalah Semua rancangan hidup yang tercipta secara historis, baik yang eksplisit maupun implisit, rasional, irasional, yang ada pada suatu waktu, sebagai pedoman yang potensial untuk perilaku manusia. (http://gudangpengertian.blogspot.co.id/2014/11/pengertian-budaya-secara-umum-dan.html)
Budaya diartikan sebagai pikiran, akal budi atau adat-istiadat. Secara tata bahasa, pengertian kebudayaan diturunkan dari kata budaya yang cenderung menunjuk pada pola pikir manusia.
Pengertian Budaya Menurut Koentjaraningrat
Budaya adalah suatu sistem gagasan dan rasa, tindakan serta karya yang dihasilkan manusia dalam kehidupan bermasyarakat, yang dijadikan miliknya dengan belajar.
Budaya Menurut E.B. Taylor
Budaya adalah : Suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, kesusilaan, hukum, adat istiadat, serta kesanggupan dan kebiasaan lainnya yang dipelajari manusia sebagai anggota masyarakat.
Budaya Menurut Linton
Budaya adalah : Keseluruhan dari pengetahuan, sikap dan pola perilaku yang merupakan kebiasaan yang dimiliki dan diwariskan oleh anggota suatu masyarakat tertentu.
Budaya Menurut Kluckhohn dan Kelly
Budaya adalah Semua rancangan hidup yang tercipta secara historis, baik yang eksplisit maupun implisit, rasional, irasional, yang ada pada suatu waktu, sebagai pedoman yang potensial untuk perilaku manusia. (http://gudangpengertian.blogspot.co.id/2014/11/pengertian-budaya-secara-umum-dan.html)
TARI OREK-OREK (NGAWI)
TARI OREK-OREK
oleh:
Chandra Adi Susanto
Ngawi sejak tahun 1980-an terkenal sebagai
bumi Orek-orek. Sebutan ini tidak lepas dari adanya tari Orek-orek yang tumbuh
subur dan berkembang di masyarakat luas. Hampir di setiap acara baik yang di
selenggarakan oleh pemerintah daerah maupun masyarakat sendiri, tarian ini
selalu di pentaskan.
Tari Orek-orek adalah tarian dengan gerak
dinamis yang di tarikan oleh pria dan wanita secara berpasangan antara 4-10
orang. Tarian ini merupakan karya dari seniman Kabupaten Ngawi yang bernama Sri
widajanti sebagai rasa cinta terhadap tanah air (dikutip dari : http://kampoengngawi.com/file.post.news/tari-orek-orek/
tanggal mengunduh 17 Desember 2015,pukul 15:35 WIB)
Secara etimologinya merupakan kesenian
tradisional berupa tari pergaulan yang merupakan perpaduan antara gerak tari
dan nyanyian yang di iringi tetabuhan.
Menurut
filosofi yang terkandung di setiap gerakan tarian menggambarkan muda-mudi
masyarakat desa sehabis bekerja berat, gotong royong, melakukan tarian gembira
ria untuk melepas lelah.
Tari orek-orek menggambarkan kegembiraan
pemuda-pemudi setelah melakukan kerja rodi yang di perintahkan oleh pemerintah
zaman Belanda di Ambarawa. Saat itu pemuda Ngawi di paksa untuk membangun
sebuah jembatan mulai dari Anyer sampai Panarukan. Tidak hanya Pemuda Ngawi
saja yang di paksa untuk melakukan kerja rodi, namun juga banyak pemuda dari
daerah lain. Setelah bekerja mereka melakukan berbagai pertunjukan seperti
bermain ketoprak, ludruk dan menari bersama sebagai hiburan untuk melepas rasa lelah.Pada
saat itu tari orek-orek belum tercipta, hanya saja nama Orek-orek sudah ada
sejak dulu dikarenakan pemerintah belanda mengatakan” ini morak-marik bagus”
kenapa disebut morak-marik ? hal tersebut dikarenakan asal pekerja rodi
tersebut berasal dari berbagai daerah yang berbeda. Karena lidah orang yang
berbeda maka morak-marik menjadi morat-marit kemudian menjadi orek-orek.
Sejak
kecil bu Sri Widajati suka melihat kesenian rakyat tersebut, sehingga pada
tahun 1980-an bu Sri menciptakan tari Orek-orek sebagai tarian Khas Kabupaten
Ngawi. Dengan tatanan gerak sederhana yang dan dinamis tari Orek-orek mampu
berkembang hingga sekarang.
Iringan
Tari Orek-orek
Pengiring tari orek-orek biasanya berupa
gamelan yang di pakai laras slendro, tetapi tidak selengkap gamelan slendro
yang ada. Gamelan tersebut biasanya disebut gamelan “ thuk-brul “ (bahasa jawa
yang artinya gathuk gabrul, yang terdiri dari:
Boning
barung
Saron
penerus
Kendang
Kempul
Gong
Keprak/kecrek
Drumb
Berikut merupakan notasi iringan Tari Orek-orek.
Buko kendang . . . . . . . . 3
5 3 5 3 6 5 3 2
3 1 2 3` 5 3 2 1
2 1 2 1 3 2 1 6
Sampak
1 1 1 1 6 6 6 6 2 2 2 2
1 – 1 1 1 – 1 1 1 – 1 1
3 5 6 5 3 5 6
Berikut
merupakan lirik gendhing iringan Tari Orek-orek:
“Orek-orek
puniki kesenian saking Ngawi Promiarso kakung putri, wit kino nganti saiki Aduh
gusti mugi mugi antuk berkahing Hyang Widi E o e ya eyo eya eyo E o e ya eyo
eya eyo
Kagungan langen beksa mawih luhuring
budhaya Yo pro konco amakaryo,dimeh lestari widodo Tuwo mudo gotong royong
saiyek saeko proyo E o e ya eyo eya eyo E o e ya eyo eya eyo
Nadyan
among sapala, rasane kok miroso Gawe lipuring wardoyo Ayem tentrem kang
pinagyo, awit iku Kabudayan tinular e pro pujangga E o e ya eyo eya eyo E o e
ya eyo eya eyo ”
Arti lirik lagu Orek-orek :
Tari
orek-orek asli Ngawi Terlahir atau tercipta sejak jaman dulu Semoga tetap
lestari dan mendapat berkah tuhan
Tari Orek-orek bisa dinikmati dalam bentuk tayub atau langen bekso yang
menggambarkan kerukunan dan persatuan antara pemuda dan orang tua
Iringan
tari Orek sebenarnya memang sederhana Namun mengandung nilai rasa yang tinggi
dan dapat menghibur masyarakat Tari Orek-orek di ciptakan seniman sesepuh pada
jaman dahulu Dalam benttuktari pergaulan
Dari
lirik iringan tari orek-orek tersebut sangat menggambarkan bahwa tari orek-orek
sebenarnya merupakan tarian rakyat yang mempunyai pesan moral bahwa dengan
kesederhanaan akan mampu menciptakan suatu perdamaian dan tari orek-orek lebih
mengutamakan nilai-nilai persatuan antar sesama.
Busana
dan Tata Rias Tari Orek-orek
Penari
Putri
Rias
wajah yang di kenakan oleh penari Orek-orek putri yaitu make up cantik. Penari
putri hanya mengenakan make up sederhana yang mencerminkan wanita di dalam
kesehariannya. Dengan make up sederhana yang di padukan dengan sanggul dan
hiasan bunga akan menambah aura kecantikan para penari Orek-orek. (dikutip dari
: eprints.uny.ac.id/20157/ tanggal mengunduh 16 Desember 2015, pukul 16:55)
Busana
penari
Kemben
Kebaya
Kain
Jarik
Stagen
Cinde
Sabuk
Gelang
kalung
Sampur
Penari
Putra
Rias
penari putra hanyalah riasan sederhana dan lebih menampakkan kegagahan seorang
laki-laki dalam kehidupan sehari-hari.
Busana
penari
Daleman
hem polos
Rompi
Celana
panji
Kain
Jarik
Stagen
Cinde
KESIMPULAN
kesimpulannya adalah tari ini memiliki makna mendalam dimana dulu warga pemuda ngawi yang memiliki kebahagiaan atas selesainya sebuah gotong royong
DAFTAR
PUSTAKA
Sumber Tertulis
Widajati, 2010. Ngawi Tempo Dulue. Ngawi: Dimensi.
Webtografi
www.bloggerngawi.com/2014/12/tqri
-orek-orek-kebudayaan-asli-kota.html?m=1 tanggal mengunduh 16 Desember 2015
eprints.uny.ac.id/20157/
tanggal mengunduh 16 Desember 2015
http://kampoengngawi.com/file.post.news/tari-orek-orek/
tanggal mengunduh 17 Desember 2015
Via BBM
Rudianto(37th)
paguyuban karawitan kabupaten Ngawi,Wawancara melalui via BBM 17 Desember 2015
Wawancara
Langsung
Sri Widajati Pemilik
Sangar Sri Budoyo sekaligus pencipta tari Orek-orek Minggu, 27 Desember 2015
pukul 11:30-13:00 WIB.
Komentar
Posting Komentar