hubungan budaya dengan sastra



PRAYOGA FAHLUL HIDAYAT
24317733
AHMAD NASHER
HUBUNGAN BUDAYA DENGAN SASTRA

GUNADARMA UNIVERSITY

          Apakah kalian adalah warga negara Indonesia? Atau warga negara asing? Tapi kalau ditebak-tebak sihhh, sepertinya readernya pasti orang Indo semua deh hehehe~. Itu berarti kalian harus cinta dan bangga dong pada budaya dan sastra negri kita tercinta ini! Pastilah itu haruss!! Namun apa kalian tau definisi dari budaya dan sastra itu sendiri? Kalau belum tau gimana mau cinta? kan kata pepatah tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta:D Tapi jangan khawatir, pada post kali ini admin akan membahas hubungan dari budaya dengan sastra berikut dengan pengertiannya. Yuk simak berikut ulasannya.

Pengertian Budaya 
          Budaya diartikan sebagai sesuatu yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Artinya, budaya adalah tentang kehidupan manusia itu sendiri. Selain itu, ada juga yang mengatakan bahwa budaya adalah cara hidup manusia atau masyarakat yang berkembang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Dengan definisi ini dapat ditarik kesimpulan bahwa budaya adalah sesuatu yang sudah berkembang sejak lama. Budaya juga diwariskan secara turun menurun dari satu generasi ke generasi yang lain. Budaya bisa merupakan tabiat atau kebiasaan, bahasa, cara bersosialisasi dan yang lainnya. Ingat, syarat budaya adalah diwariskan secara turun menurun dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Menurut pengertian budaya, ada beberapa unsur pembentuk budaya sebagai berikut: 
  1. Bahasa adalah cara seseorang berkomunikasi dengan yang lainnya. Bahasa pada suatu daerah diwariskan dari generasi awal sampai generasi akhir walaupun terdapat perubahan. Contohnya adalah bahasa jawa yang diturunkan sejak lama 
  2. Sistem agama. Agama juga ‘diwariskan’ dari satu generasi ke generasi lainnya. Bukan hal yang aneh mengapa sistem agama masuk ke dalam unsur pembentuk budaya 
  3. Seperti kita tahu bahwa di Indonesia ada banyak bangunan berbeda-beda pada tiap daerah tersebut. Hal ini yang membedakan budaya disuatu daerah dengan daerah yang lain.
          Kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

Pengertian Sastra  
          Secara umum, Pengertian Sastra adalah suatu karya yang indah baik itu tulisan dan lisan. Berdasarkan dari asal usul, definisi sastra diistilahkan sebagai kesustraan yang berasal dari bahasa sansekerta, yaitu sastra. su yang berarti bagus atau indah, sedangkan dari sastra yang berarti buku, tulisan atau huruf. Secara etimologi, dari arti kedua kata tersebut dapat disimpulkan bahwa arti susastra atau sastra adalah tulisan yang indah. Istilah sastra terus mengalami perkembangan. Kesusastraan tidak hanya berupa dengan tulisan, tetapi kesusastraan ada yang berbentuk lisan. Karya semacam itu dinamakan dengan sastra lisan. Oleh karena itu, sekarang yang dinamakan dengan kesusastraan meliputi karya sastra lisan dan tertulis dengan ciri khasnya terdapat pada keindahan bahasanya.

Hubungan Kebudayaan dengan Sastra 
          Budaya dan sastra memunyai ketergantungan satu sama lain. Sastra sangat dipengaruhi oleh budaya, sehingga segala hal yang terdapat dalam kebudayaan akan tercermin di dalam sastra. Masinambouw mengatakan bahwa sastra (bahasa) dan kebudayaan merupakan dua sistem yang melekat pada manusia. Jika kebudayaan adalah sistem yang mengatur interaksi manusiadi dalam masyarakat, bahasa (sastra) adalah suatu sistem yang berfungsi sebagai sarana berlangsungnya suatu interaksi.
          Banyak hal yang bisa tertuang dalam sebuah sastra, baik itu puisi, novel, roman, bahkandrama. Setiap penulis karya sastra hidup dalam zaman yang berbeda, dan perbedaan zaman inilah yang turut ambil bagian dalam menentukan warna karya sastra mereka. Oleh karena itu, ada beberapa periode dalam penulisan karya sastra, seperti Balai Pustaka, Pujangga Baru, Angkatan 45, Angkatan 66, dan sebagainya. Setiap periode"mengangkat"latarbelakang yang berbeda-beda sesuai zaman dan budaya saat itu.
          Sebagai contoh, kesusastraan Indonesia. Kesusastraan Indonesia menjadi potret sosial budaya masyarakat Indonesia. Tidak jarang, kesusastraan Indonesia mencerminkan perjalanan sejarah Indonesia, "kegelisahan" kultural, dan manifestasi pemikiran Bangsa Indonesia. Misalnya, kesusatraan zaman Balai Pustaka (1920 -- 1933). Karya-karya sastra pada zaman itu menunjukkan problem kultural ketika Bangsa Indonesia dihadapkan pada budaya Barat. Karya sastra tersebut memunculkan tokoh-tokoh (fiksi) yang mewakili golongan tua (tradisional) dan golongan muda (modern). Selain itu, ada budaya "lama", seperti masalah adat perkawinan dan kedudukan perempuan yang mendominasi novel Indonesia pada zaman Balai Pustaka.Puisi zaman sekarang perbedaannya sangat kentara, baik dalam topik yang "diangkat" maupun bahasa yang digunakan.
          Perbedaan karya sastra setiap periode bukanlah semata-mata karena ide/gagasan dari penulisnya. Perbedaan ini dipengaruhi oleh kondisi sosial, politik, dan budaya yang terjadi pada saat itu. Bahkan, jika kita mau merunut karya sastra dari awal sampai sekarang, dan meneliti lebih dalam mengenai latar belakang ideologi saat itu, kita bisa mendapati bagaimana proses perjalanan Bangsa Indonesia. Meskipun karya sastra di Indonesia bisa dibilang hampir pada posisi "tengah", tidak terlalu menonjol dan tidak terpuruk, namun perlu disadari bahwa budaya barat sedikit demi sedikit, dari waktu ke waktu, turut memengaruhi karya sastra Indonesia.

Kesimpulan 
          Berdasarkan penjelasan yang telah dijabarkan, kita dapat mengetahui Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, serta diwariskan secara turun temurun dan sastra adalah suatu karya yang indah baik itu tulisan dan lisan. Keduanya memiliki keterkaitan serta ketergantungan satu sama lain dan merupakan dua sistem yang melekat pada manusia. Jika kebudayaan adalah sistem yang mengatur interaksi manusia di dalam masyarakat, sastra adalah suatu sistem yang berfungsi sebagai sarana berlangsungnya suatu interaksi.
          Sebagai warga Negara yang memiliki seni, budaya dan sastra hendaknya kita mesti menjaga agar seni dan budaya kita tidak terpengaruh dengan kebudayaan barat yang modern sehingga menjadi artefak saja, namun kita harus peduli pada kebudayaan Indonesia supaya tetap terjaga kelestariannya sehingga Indonesia dapat menunjukkan ciri khas Negara serta membuktikan kepada dunia internasional bahwa kebudayaan Indonesia lah yang paling untuk dan menarik diantara budaya yang lain di masa yang akan mendatang.

Source : http://www.sabda.org/ 
              http://pengayaan.com/
              http://www.artikelsiana.com/

Komentar

Postingan Populer